Ketika Shahabiyah Ini Wafat, Nabi Rebahan Di Sebelah Jenazahnya

0

Kehilangan orang yang dicintai adalah kesedihan yang mendalam. Meski meyakini adanya pertemuan orang-orang beriman di akhirat, perpisahan di dunia tetaplah melahirkan sedih yang tak biasa. Bahkan, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pun mengalami hal ini ketika salah satu ibu asuhnya meninggal dunia.

Sahabat Anas bin Malik bertutur, saat Fathimah binti Asad bin Hasyim wafat, Nabi turun ke liang kubur, duduk di sebelah jenazah, dan berkata, “Bu, Allah merahmatimu. Ibu adalah ibu keduaku. Ibu rela lapar untuk membuatku kenyang. Ibu rela berpakaian lusuh demi mencarikan pakaian layak untukku.”

Lanjut Nabi sebagaimana dikutip oleh Syeikh Mahmud al-Mishri dalam Shirah Shahabiyah, “Ibu rela menikmati makanan yang tidak enak demi memberiku makanan yang enak.” Pungkas Rasulullah, “Semua itu ibu lakukan demi mencari ridha Allah Ta’ala dan kenikmatan di akhirat.”

Jika Anas bin Malik menyebutkan bahwa Nabi duduk di sebelah jenazah tepatnya di dekat kepalanya, ‘Abdullah bin ‘Abbas menyebutnya dengan, “Nabi melepas gamisnya dan memakaikan di tubuh jenazah. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam rebahan di dalam kuburannya.”

Sontak saja, perbuatan Nabi ini mengundang tanya para sahabat. Apalagi, mereka baru pernah melihat kejadian ini pertama kali. Tanya mereka, “Ya Rasulullah, kami belum pernah melihat baginda melakukan ini sebelumnya.”

Dengan nada sedih, manusia paling agung dalam sejarah umat manusia ini menjelaskan, “Kupakaikan gamisku supaya dia memakai pakaian di surga. Aku rebahan di samping jenazahnya (di dalam kubur) agar dia diringankan dari tekanan kubur.”

Adapun yang menjadi alasannya, pungkas Nabi yang terkasih ini, “Selain Abu Thalib, tiada yang lebih baik perlakuannya terhadapku daripada dia.”

Itulah sekelumit kisah kesedihan Nabi saat Fathimah binti Asad wafat. Shahabiyah terpilih ini adalah salah satu ibu asuh Rasulullah selain Ummu Aiman. Beliau adalah istri dari Abu Thalib, dan ibunda dua mujahid kebanggan umat Islam-‘Ali dan Ja’far bin Abu Thalib.

Sebab mengasuhnya sejak belia itu pula, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sangat menghormati mertua anaknya ini-Fathimah binti Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Karenanya, Fathimah binti Asad menjadi satu dari lima orang yang dimasukkan ke liang lahat dengan tangan manusia paling mulia yang menjadi imam para Nabi dan Rasul ini.

Sungguh, kemuliaan ini layak disandang oleh Fathimah binti Asad. Semoga Allah Ta’ala melimpahkan ridha-Nya kepadanya. Aamiin. [Pirman/Kisahikmah]

Artikel sebelumnyaTuan Presiden Jokowi, Perintahkan Bawahan Anda untuk Membaca Doa-doa Ini
Artikel berikutnyaAyat yang Sangat Berkesan Bagi ‘Abdullah bin ‘Umar bin Khaththab