Waktu itu, istrinya marah-marah. Alasannya, jika biasanya si suami hanya memberikan sedekah 5-10 juta kepada keluarganya saat mudik, kali ini, ia menggelontorkan 40 juta kepada seluruh keluarganya di kampung dalam kesempatan mudik tahun itu.
Rupanya, ketika liburan lebaran usai dan keluarga itu kembali ke Jakarta dengan seabrek kegiatan dan pekerjaan yang menunggu, ada rezeki yang sudah menantinya dalam jumlah yang jauh lebih banyak dari angka 40 juta itu.
Belum sempurna posisi duduknya di kursi kerja setelah ia dan rekan-rekan di kantornya mengadakan acara Halal bi Halal khas warga Indonesia, saat pantatnya belum menyentuh ujung kursi, telepon genggamnya berbunyi, ada panggilan masuk.
Setelah diangkat, rupanya penelpon adalah rekan kerja di lain bidang usaha. Ia meminta tolong untuk dicarikan sejenis truk. Meski tidak sesuai dengan bidang usaha yang dikerjakannya, lelaki ini menyanggupi tawaran rekannya itu. Padahal, deadline yang diminta hanya tiga hari.
Segera saja ia menghubungi rekan-rekan kerja yang memungkinkan untuk dihubungi. Kelar menghubungi sepuluh orang, ternyata tidak ada yang bisa membantu. Pasalnya, jenis truk tertentu yang diminta juga dalam keadaan seken.
Karena itu pula, akhirnya ia berkeliling sendiri di kawasan Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang untuk mencari jenis truk tersebut. Berusaha dua hari, hasilnya nihil. Kebingungan pun mulai menyergap, sebab tersisa waktu sehari lagi.
Qadarullah, ia mengingat pernah melihat jenis truk yang dimaksud saat melakukan perjalanan ke Padalarang. Sesuai jenisnya, seken juga. Maka di sisa hari itu, ia segera meluncur ke Padalarang dengan harapan, semoga truk itu masih ada di sana.
Alhamdulillah, truknya masih terparkir rapi. Meski agak karatan. Ia pun menghubungi pemilik, ketemuan, dan dibeli dengan harga 50 juta rupiah.
Segera setelah usai urusan dengan pemilik truk, ia menghubungi rekannya seraya memberitahukan lokasi truk diparkir. Tepat keesokan harinya, sang rekan mengajak bosnya untuk survei ke lapangan.
Agak cemas jika rekannya dan bosnya itu tidak berkenan, sebab truk tersebut memang sudah berkarat di beberapa bagian. Namun, di luar dugaan, sang rekan menelpon untuk memberitahukan bahwa bosnya suka dan ia diminta segera membuat lalu mengirimkan surat penawarannya.
Ia pun bergegas. Membuat penawaran. Harga yang ia tawarkan untuk truk jenis tersebut adalah 175 juta. Kemudian dikirim, lalu diberitahukan kepada rekannya bahwa penawaran sudah dikirim lewat surel.
Tak lama kemudian, sang rekan menelpon. Memberi kabar bahwa ia sudah membaca tawarannya, lalu ia pun menawar. Tak disangka, dari angka 175 juta yang diajukan, rekannya itu hanya menawar 10 juta. Sehingga truk tersebut dibeli seharga 165 juta dari harga beli 50 juta.
Sepulangnya, ia bersiul sambil bernyanyi, lalu menunjukkan bukti transaksi rekening ke istrinya. Menikmati keterkejutan di wajah istrinya, sang suami mengatakan santai, “Alhamdulillah. Kemarin kita sedekah 40 juta kepada keluarga, sekarang dapat rezeki 165 juta.” [Pirman]
Rujukan: 7 Password Percepatan Rezeki
